AKTIF dalam berinovasi dibidang pangan dan ekonomi, Muhammad Sahrul pemuda kelahiran Bekasi 14 Mei 2000 di anugerahi Juara I sebagai Pemuda Pelopor oleh Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi.
Penganugerahaan yang diterima Muhammad Sahrul yang akrab disapa Arul itu, diberikan saat pemilihan Pemuda Pelopor Kabupaten Bekasi tahun 2022 yang digelar Disbudpora Kabupaten Bekasi pada 28-29 Maret 2022 dalam bidang pangan dan ekonomi.
Menurut pemuda yang masih aktif sebagai mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang. Prestasi yang diraihnya sebagai Pemuda Pelopor tersebut dimulai dari keaktifannya berinovasi dan senang melakukan hal baru di bidang pangan dan ekonomi pada tahun 2019, yang diawali dengan bergabungnya ia dengan Badan Usaha Milik Desa (Bundes) Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan.
“Kegemaran saya berinovasi dibidang pangan dan ekonomi, terinspirasi oleh seorang direktur Bumdes Lambangsari yang bernama Yuan Ridwan. Beliau sangat cerdik dalam melaksanakan sistem perekonomian teruatama di bidang bisnis,” ucap Muhammad Sahrul, Sabtu (2/4/2022).
Dituturkannya, bahwa keaktifan dirinya dalam hal kreatifitas dibidang inovasi dan bisnis, merupakan salah satu bentuk pengamalan Dasa Dharma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari, yakni Rajin, Terampil dan Gembira.
“Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari membangun ekonomi kreatif dan menggali potensi di Desa Lambangsari, salah satunya ilmu berwirausaha. Sehingga setelah lulus kuliah nanti saya tidak terlalu pusing mencari lapangan pekerjaan,” tutur Arul yang juga aktif di pergerakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ia mengungkapkan, bersama dengan Karang Taruna setempat, dirinya mempelopori membuat cemilan atau makanan ringan yang bahan dasarnya terbuat dari buah sukun yang diolah menjadi keripik, yang kemudian dinamakan Keripik Sukun (Pikkun).
Dengan ide kreatifnya dalam menciptakan panganan ringan tersebut, sehingga Disbudpora mengganjar dirinya Juara I sebagai Pemuda Pelopor dalam hal bidang pangan dan ekonomi.
“Di Desa Lambangsari ini memiliki banyak pohon sukun, namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Makannya muncul ide untuk membuat cemilan Keripik Sukun ini,” ungkapnya.
Kesuksesan tersebut diakui Arul, tidak lepas dari peran serta semua rekan-rekannya di Bundes dan Organisasi Kepemudaan serta do’a orang tua.
“Semua ini berkat motivasi dari rekan-rekan dan do’a orang tua,” pungkasnya. (RED)