#

Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Tambun Utara Bantah Soal Adanya Pemberitaan Penelantaran Anak Dari Pasien Yang Di Duga Terpapar Covid

BEKASI – Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Tambun Utara membantah soal dugaan adanya penelantaran anak dari salah seorang pasien yang di duga terpapar covid-19 yang beritanya sempat tayang di salah satu media elektronik dan cetak baru-baru ini.

Bantahan tersebut disampaikan Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Tambun Utara dalam konfrensi pers yang digelar di Puskesmas Sriamur, Jum’at (5/3/2021) yang dihadiri Camat Tambun Utara, Pegawai Puskesmas Sriamur, Kepala Desa Satria Mekar dan Ketua RW09 Perumahan Griya Kota Bekasi 2.

Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Puskesmas Sriamur, H.Rasito,AMK, S.Sos menjelaskan tentang kronologis meninggalnya pasien Puskesmas Sriamur atas nama inisial SH warga Griya Kota Bekasi 2, RT03 RW09, Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara.

Adapun kronologisnya sebagai berikut :

Pada Selasa (12/1/2021) pukul 20.36 WIB, pasien atas nama Ny.SH menghubungi Bidan ‘E’ dan menyampaikan bahwa dirinya mengalami keluhan lemas dan diare. Bidan ‘E’ langsung melakukan pemeriksaan malam itu juga, dan memberikan obat sesuai dengan apa yang dikeluhkan pasien.

BACA JUGA  Kesadaran Masyarakat Masih Rendah, Polsek Tambun Bagikan Masker Dan Berikan Edukasi Soal Pentingnya Prokes

Ke esokan harinya, Rabu (13/1/2021) sekira pukul 07.10 WIB, pasien atas nama Ny. SH mendatangi Puskesmas Sriamur untuk meminta dilakukan swab test. Pihak Puskesmas Sriamur dalam hal ini dokter ‘U’ langsung melakukan pemeriksaan awal terhadap pasien.

Kemudian dokter ‘U’ berkoordinasi dengan survaylans untuk mendata dan memasukan pasien tersebut kedalam penjadwalan swab test. Akan tetapi pasien meminta agar swab test dilakukan pada saat itu juga.

Namun, pihak Puskesmas menyampaikan, bahwa swab test tidak bisa dilakukan secara mendadak. Karena keterbatasan dan ketersediaan sarana yang dimiliki pihak Puskesmas.

Lantas kemudian, pihak Puskesmas akan mendaftarkan pasien tersebut untuk swab tes pada Jum’at (15/1/2021), yang mana swab test tersebut bisa dilakukan secara cepat. Bahkan, pihak Puskesmas Sriamur menawarkan opsi lain kepada pasien, jika memang tetap ingin di swab tes segera, maka pasien tersebut akan dirujuk ke RS.Tiara.

BACA JUGA  Guna Pencapain Target Dalam Pemberian Vaksin Secara Prima, Polsek Cibarusah Libatkan Karang Taruna

Sekira pukul 07.30 WIB, dokter ‘U’ menghubungi pihak RS.Tiara untuk disiapkan penanganan dan swab test (PCR) atas pasien kontak erat yang akan segera diantar oleh pihak Puskesmas Sriamur dengan menggunakan ambulance. Dan dokter ‘U’ juga meminta petugas dan sopir ambulance puskesmas untuk bersiap mengantar pasien atas nama Ny.SH ke RS.Tiara.

Akan tetapi, sekira pukul 07.45 WIB, saat petugas dan sopir ambulance puskesmas tengah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), pasien malah membatalkannya dan memutuskan untuk pulang kerumah dengan alasan bahwa dirumah anaknya tidak ada yang menemani.

Tidak berapa lama kemudian sekira pukul 09.20 WIB, pihak puskesmas mendapat kabar dari kader puskesmas dilapangan, bahwa Ny.SH sudah berangkat ke RS.Tiara dengan sendiri. Untuk memastikan informasi tersebut, pihak puskesmas lantas menghubungi RS.Tiara agar pasien diterima dan diberikan penanganan segera.

BACA JUGA  Polsek Cibarusah Gelar Operasi Yustisi Pengawasan Prokes, Kali Ini Sasar Pelaku Usaha

Namun, ke esokan harinya pada Kamis (14/1/2021) sekira pukul 04.50 WIB, pihak puskesmas mendapat kabar bahwa pasien atas nama Ny.SH meninggal dunia.

Ditempat yang sama dalam konfrensi pers tersebut, Kepala Desa Satria Mekar, Amben dan Ketua RW09 Perum Griya Kota Bekasi 2, Sandri Wijaya juga membantah soal adanya penelantaran anak dari pasien atas nama Ny.SH yang beritanya tayang di salah satu media elektronik dan cetak.

Menurut keterangan Kepala Desa Satria Mekar, Amben yang diamini Ketua RW09, bahwa tim gugus tugas covid sudah bekerja secara maksimal. Jadi tidak ada penelantaran anak seperti yang diberitakan oleh salah satu media elektronik dan cetak tersebut. (RED)