BEKASI – Banjir yang merendam wilayah Kecamtan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, tidak hanya merendam permukiman warga, melainkan juga memutus sejumlah akses jalan penghubung antar desa.
Menyikapi hal itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Tambun Utara, Agus Sutejo angkat bicara, dirinya mengatakan semestinya pemerintah daerah belajar dari pengalaman banjir sebelumnya.
“Akibat banjir, semua akses jalan dari dan menuju kesejumlah desa di Kecamatan Tambun Utara sudah nggak bisa dilalui oleh kendaraan,” ucap Agus Sutejo, Sabtu (20/2/2021).
“Sekalinya ada jalan alternatif, seperti jalan tanggul yang berada diwilayah Desa Satria Mekar, harus membutuhkan perjuangan yang luar biasa untuk melewatinya, karena kondisi jalan yang rusak parah,” sambungnya.
Diungkapkannya, bahwa sejak tahun 2017 soal perbaikan jalan alternatif tersebut sudah diajukan dalam rapat Musyawarah Rencana Pembangunan Musrembang) baik musrembang desa maupun musrenbang tingkat Kecamatan Tambun Utara. Namun, pengajuan tersebut, hingga saat ini tak kunjung terealisasi.
“Apa mungkin pemerintah kurang mengerti atau gimana. Padahal jalan tersebut sangat penting buat aktivitas warga Tambun Utara untuk jalan alternatif apabila terjadi banjir,” ungkapnya.
Ia juga menilai seolah-olah pemerintah daerah kurang peka dan tidak peduli. Sehingga, usulan masyarakat soal perbaikan jalan alternatif tersebut tak juga terealisasi.
“Apa mungkin perbaikan jalan tersebut di anggap kurang penting, sehingga tak perlu diperbaiki,” tandasnya.
Ia berharap agar kiranya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, dalam hal ini Bupati Bekasi memerintahkan dinas terkait untuk segera memperbaiki jalan tersebut, karena menurutnya itu, jalan alternatif tersebut sangat penting. (jae)