KAB.BEKASI,radarberingin.net- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Bekasi, dituding tidak becus dalam bekerja.
Pasalnya,BPBD Kabupaten Bekasi tidak dapat mendeteksi alirah arah mata angin di musim La Nina saat ini. Sehingga dampak yang terjadi,angin puting beliung menerjang kawasan permukiman penduduk diwilayah Kecamatan Babelan pada Jum’at(23/10/2020) siang kemarin.
Beruntung, dalam bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi sudah pasti dirasakan oleh warga yang terkena puting beliung.
“Percuma saja setiap tahunnya digelontorkan dana APBD untuk kelengkapan fasilitas pendeteksi bencana dini. Tapi kenyataannya, BPBD tidak mampu mendeteksi puting beliung di wilayah Babelan,” kata Kepala Divisi Investigasi WN 88 Sub Unit 01Bekasi Raya,Yasser MK, Sabtu(24/10/2020).
Yasser mengungkapkan, pada tahun 2017 BPBD Kabupaten Bekasi telah memasang alat pendeteksi bencana dini di 5 Kecamatan di Kabupaten Bekasi. Namun pendeteksi tersebut hanya untuk mengantisipasi banjir dan kekeringan saja.
Semestinya menurut Yasser, seharusnya berbicara bencana itu harus dalam aspek keseluruhan yang harus di persiapkan. Guna pengawasan dan meminimalisir jumlah korban jiwa dan kerugian materi di daerah yang terdampak.
“Hal ini yang menjadi satu kekecewaan kami, dan kami akan mendesak Bupati Bekasi untuk mengevaluasi kinerja Kepala BPBD Kabupaten Bekasi yang tidak becus dalam bekerja,” tegasnya.(jae)