#

Musdalub Golkar Kabupaten Bekasi Dituding Tidak Demokratis

BANDUNG – Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi telah digelar di kantor DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, di Jalan Maskumambang No 2, Turangga, Kota Bandung, pada Rabu (14/9/2022) kemarin.
Alhasil, Ahmad Marjuki (mantan Plt Bupati Bekasi) salah satu kandidat calon Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi terpilih secara aklamasi setelah menyikingkirkan kandidat lain, seperti H Mahdi, Dr Asep Surya Atmaja dan Novy Yasin.
Sebelumnya, penyelenggaraan Musdalub di Kantor DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat itu dilaksanakan secara tertutup.
Diperoleh informasi saat gelaran Musdalub di Bandung, Novy Yasin dan Asep Surya Atmaja dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Hasilnya, sejumlah Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar Kabupaten Bekasi menuding jika gelaran Musdalub tidak demokratis.
Hingga terjadi walk out (WO) yang dilakukan para Ketua PK Golkar pendukung Novy Yasin dan Asep Surya Atmaja dari ruang sidang Musdalub.
Mereka pun tidak menerima keputusan yang diambil oleh Steering Commitee (SC) Musdalub, Rahmat Sulaiman, yang terkesan memaksakan Akhmad Marjuki untuk menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi.
“Pemilihan ini tidak demokratis dan tidak dibuka. Langsung menunjuk Akhmad Marjuki. Itu kan tidak demokratis. PK lebih tahu Kabupaten Bekasi. Kami yang membesarkan Partai Golkar. Sumbangsih apa Akhmad Marjuki terhadap kami. Saat dia jadi Plt Bupati Bekasi pernah dia ke kantor Golkar?, tidak pernah,” kata Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Cikarang Utara, Dudi Iskandar.
Dudi menerangkan, jika situasi di ruang sidang Musdalub ada upaya untuk melakukan penggiringan kepada salah satu nama. Dirinya pun mengaku akan segera berkomunikasi dengan pimpinan untuk melakukan langkah kedepan pasca kegiatan Musdalub ini.
“Intinya Musdalub ini gagal. Kami dari PK tidak dihargai dengan adanya keputusan tersebut (menetapkan Akhmad Marjuki menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi,red),” tegasnya.
Salah satu pendukung Asep Surya Atmaja, Ahmad Budiarta yang tidak berada di dalam ruang sidang pun meminta kepada seluruh PK yang mempunyai hak suara untuk keluar dari ruang sidang. Dan tidak melanjutkan jalannya Musdalub.
“Tidak diloloskan tetapi tidak ada argumentasi. Alasannya tanya aja ke Ketua SC-nya. Aneh kan?. Kan dokter Asep, Bu Novy Yasin, mereka itu kader-kader terbaik Partai Golkar di Kabupaten Bekasi. Hari ini Bu Novy Wakil Ketua DPRD, dokter Asep Ketua Fraksi, kan jelas kan. Kita akan pikirkan langkah selanjutnya seperti apa. Kita kosongkan dulu ruang Musdalub. Masa Musdalub sama kursi kosong,” ujarnya. (RED)
BACA JUGA  Karang Taruna Dorong Pemda Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Pesisir