#

Peduli Banjir, PDAM Tirta Bhagasasi Kirim Sembako Di Tiga Kecamatan Di Utara Kabupaten Bekasi

BEKASI – Peduli terhadap masyarakat yang terdampak banjir, Direksi dan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, berikan bantuan sembako dan makanan cepat saji kebeberapa desa yang ada diwilayah utara Kabupaten Bekasi.

“Hari ini, kami (PDAM,red) memberikan bantuan kepada masyarakat di Desa Bunibakti, Kecamatan Babelan dan dua desa di Kecamatan Muaragembong,yakni Desa Pantai Harapanjaya dan Pantai Bahagia,” ucap Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Usep Rahman Salim, Selasa (9/2/2021).

BACA JUGA  Banjir Mulai Surut, Ribuan Warga Di Kecamatan Kedung Waringin Sudah Meninggalkan Lokasi Pengungsian

Dikatakannya, ribuan Kepala Keluarga (KK) di ketiga desa tersebut, sangat membutuhkan sembako dan makanan siap saji karena kondisi akses jalan yang terputus akibat terendam banjir.

“Khusus di Desa Pantai Harapan Jaya, Muaragembong, warga terisolasi di rumah karena akses jalan sudah terendam banjir tinggi,” tuturnya.

Usep Rahman Salim yang didampingi Direktur Teknik(Dirtek) Johny Dewanto dan Direktur Usaha(Dirus) Maman Sudarman, secara simbolis bantuan sembako dan makanan siap saji tersebut diserah terimakan oleh Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Ani Rukmini.

BACA JUGA  Najmudin: Soal Rotasi Dan Mutasi Di Intansi Itu Adalah Hal Biasa

Ditempat yang sama, Ani Rukmini yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Bekasi asal Daerah Pemilihan (Dapil) IV mengatakan, bahwa dirinya bersama relawan akan membagikan bantuan tersebut kepada warga di Desa Bunibakti, Kecamatan Babelan, yang terdampak banjir akibat luapan Kali Bekasi.

“Kami akan langsung berikan kepada warga di Bunibakti dan sekitarnya,” kata Ani Rukmini yang juga politikus PKS.

BACA JUGA  Puting Beliung Terjang Permukiman Warga Di Bekasi

Sekedar diketahui, bahwa Kecamatan Babelan merupakan daerah lintasan Kali Bekasi yang hulunya berada di Kota Bekasi.

Sedangkan, Kecamatan Muaragembong merupakan wilayah lintasan Sungai Citarum yang kini meluap dan merendam permukiman warga di empat desa.

Luapan Sungai Citarum dikarenakan pembangunan tanggul oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) belum rampung. Sehingga air Sungai Citarum meluap ke permukiman warga. (ADV/Jae)