KARAWANG – Hari ulang Tahun Kabupaten Karawang Ke-389 disambut dengan aksi demonstrasi oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam ( HMI) Cabang Karawang, Kamis (15/9/2022).
Dalam aksi tersebut, puluhan kader HMI menyuarakan soal penolakan kenaikan harga BBM dan mengevaluasi angka kemiskinan di Kabupaten Karawang.
Aksi tersebut sempat menutup jalan yang berada di depan gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang. Sehingga lalu lintas terpaksa dialihkan ke arah jalan baru.
Para mahasiswa satu persatu menyuarakan orasinya menuntut pemerintah untuk membatalkan kenaikan Harga BBM.
Formatur/Ketua Umum HMI Cabang Karawang, Yilmaz Adzan Muhamad mengatakan, bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi akan berdampak ke seluruh daerah di Indonesia, termasuk berdampak kepada masyarakat Kabupaten Karawang.
Untuk itu, dalam momentum HUT Karawang Ke-389 ini, HMI mengajak Pemkab Karawang dalam hal ini Eksekuti dan Legislatif untuk bersama-sama menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Pasalnya, perekonomian masyarakat belum sepenuhnya pulih imbas dari pandemi covid, tapi malah dibebankan dengan kenaikan BBM.
“Kami meminta Pemkab Karawang bersama-sama dengan kami menolak kenaikan harga BBM,” kata Yilmaz dalam orasinya.
Yilmaz pun dalam orasinya mengatakan, bahwa selain permasalahan kenaikan harga BBM bersubsidi, HMI Cabang Karawang pun menyoroti soal kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Karawang. Dimana Karawang termasuk dalam Kabupaten yang miskin ekstrim.
“Berdasarkan data BPS, Kabupaten Karawang masuk kedalam 5 daerah dengan angka kemiskinan ekstrim di Jawa Barat. Karawang menempati posisi kedua tertinggi dengan jumlah 106.690 jiwa penduduk miskin dari total 466.520 jiwa penduduk miskin di Jawa Barat,” uccapnya.
Selain itu, Yilmaz juga menyoroti soal maraknya kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak , serta sulitnya masyarakat mendapatkan pekerjaan, hal itu menandakan kegagalan Pemkab Karawanh yang dipimpin Cellica-Aep.
“Permasalahan di daerah kita sendiri aja masih banyak, banyak nya rangkap jabatan, kekerasan seksual serta kesejahteraan masyarakat yang belum sejahtera itu harus dicarikan solusinya,” tegasnya. (SAHRUL)