KABUPATEN BEKASI- Wacana perubahan nama Propinsi Jawa Barat menjadi Propinsi Sunda atau Tatar Sunda menui pro kontra dikalangan masyarakat,salah satunya HK.Damin Sada tokoh masyarakat Bekasi.
Menurut HK.Damin Sada, yang merupakan Ketua Umum Jawara Jaga Kampung(Jajaka) Nusantara mengatakan, kalau memang Propinsi Jawa Barat berubah nama menjadi Propinsi Sunda, berarti orang Bekasi akan menentukan sikapnya.
“Sikap yang paling masuk akal adalah harus bergabung kembali ke Propinsi DKI Jakarta, terlebih Kota Bekasi yang sedang sulit keuangannya,” ucap HK.Damin Sada,Kamis(12/11/2020) melalui whats app.
Adapun alasan HK. Damin Sada jika Propinsi Jawa Barat berubah nama menjadi Propinsi Tatar Sunda, ada keuntungan yang akan di dapat oleh Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi apabila bergabung dengan DKI Jakarta.
“Lebih baik kita gabung ke DKI, selain jaraknya yang dekat, dari segi keamanan kita sudah satu Kodam dan satu Polda,” ungkapnya.
“Selain itu pembuangan sampah DKI sudah ada di Kota Bekasi, dan mayoritas masyarakatnya masih satu rumpun yaitu Betawi,” sambungnya.
Tidak hanya itu saja, pria berbadan Tambun tersebut juga menjelaskan, bahwa hasil pajak PBB dari 6000-an perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi diambil oleh DKI Jakarta.
“Insya Allah dengan bergabung ke DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi akan dapat kucuran dana dari pajak penghasilan/ pph dari perusahaan yang ada di Bekasi.
Karena selama ini pajak penghasilannya di ambil DKI Jakarta, karena dari ribuan perusahaan yang ada di Bekasi kantornya di Jakarta. Dengan begitu Bekasi akan lebih sejahtera terutama buat Bekasi utara,” pungkasnya.
Sebelumnya, wacana perubahan nama Propinsi Jawa Barat menjadi Propinsi Tatar Sunda, muncul dari sebuah diskusi “Dialog Aspirasi Pengembalian Nama Propinsi Jawa Barat Menjadi Propinsi Sunda” yang diadakan di Perpustakaan Ajip Rosidi,Kota Bandung,Jawa Barat pada Senin(12/10/2020) kemarin.
Didalam diskusi tersebut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan anggota DPD Perwakilan Jawa Barat,Eni Sumarni.(jae)
